Contoh Artikel PTK Mapel IPA Sekolah Dasar
Friday, April 19, 2019
Add Comment
Abstrak : Penelitian
ini dilakukan dengan pembelajaran secara individu dan kelompok. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan
prestasi siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya pada benda dengan menggunakan
alat peraga ilmiah. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tahapan planing,ackting,observing dan
reflekting dalam setiap siklusnya. Hasil penelitian tindakan kelas disimpulkan bahwa penggunaan alat
peraga ilmiah dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi sisw pada materi
pengaruh gaya pada benda mata pelajaran IPA. Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1)Dalam
pembelajaran guru harus menggunakan berbagai macam alat peraga agar siswa dapat
memahami materi dengan baik.
(2) Dalam pembelajaran guru perlu
mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik, sehingga pelaksanakan pembelajaran dapat efektif dan efisien.(3)
Kesulitan-kesulitan siswa dalam memahami materi itu
menjadi tanggung jawab guru bagaimanan caranya agar siswa mampu menerima materi
dengan optimal.
Kata Kunci : Alat Peraga, Pemahaman Materi Gaya, Hasil Belajar
Abstract : This research was conducted with individual and group learning. The purpose of this study was to improve understanding and student achievement in science subjects material effect on the body style using scientific props. Classroom action research conducted in three cycles, the planing stage, ackting, observing and reflekting in each cycle. Results of action research concluded that the use of scientific props can increase understanding and achievement sisw the influence of a force on the material science subjects. Furthermore, researchers recommend: (1) In lessons teachers should use a variety of props for students to understand the material well. (2) In lessons teachers need to prepare properly learning device, so that the implementation of a learning can be effective and efficient. (3) The difficulties of the students to understand the material it is the responsibility of teachers bagaimanan way that students are able to receive optimal material
Keywords: Viewer tool, Understanding of Materials Style, Learning Outcomes
PENDAHULUAN
Dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta saran dan pendapat para guru
maka pembelajaran sains disajikan dengan menerapkan berbagai pendekatan
sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran IPA yakni: menyajikan berbagai
fakta atau percobaan sehingga dapat menambah pengalaman anak didik baik di
rumah maupun di sekolah. Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi masalah bagi
siswa kelas IV SD Negeri 3 Tarub UPTD Pendidikan Kecamatan Tawangharjo. Terbukti dalam satu kelas dari 42 siswa yang memperoleh nilai 67 keatas 20 anak, siswa yang lainnya hanya mendapat 60 kebawah.
Oleh karena itu penulis selaku peneliti melakukan perbaikan pembelajaran
melalui penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi
siswa dan untuk memenuhi unsur pengembangan profesi berkelanjutan guru.
Guru atau
siswa selalu mengharapkan setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasil
belajar yang baik. Guru dalam menyampaiakan materi mengharapkan siswa dapat memahami
setiap materi yang diajarkan, sehingga memperoleh hasil belajar sesuai KKM, akan tetapi harapan-harapan itu tidak selalu dapat terwujud dan masih terdapat siswa yang kurang memahami
penjelasan guru. Ada siswa yang nilainya selalu rendah, bahkan ada siswa yang
tidak bisa mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun jawabannya
asal–asalan. Semua itu menunjukkan bahwa guru harus selalu mengadakan perbaikan
secara terus menerus dalam pembelajarannya, agar masalah masalah kesulitan
belajar siswa dapat diatasi, sehingga hasil belajar siswa mencapai tujuan
yang diharapkan.
Masalah masalah yang dialami oleh siswa dalam
pembelajaran tidak muncul begitu saja, tetapi ada factor faktor penyebabnya.
Apabila guru mampu mengidentifikasi penyebab timbulnya masalah yang
dialami oleh siswa , maka guru tersebut akan dapat melakukan
penanganan–penanganan yang tepat dalam memecahkan masalah pembelajarannya.
Sejujurnya penggunaan alat peraga untuk pembelajaran
IPA di SD jarang bahkan hampir tidak pernah digunakan oleh guru-guru SD,
padahal alat peraga itu ada. Akhirnya alat peraga itu hanya jadi pajangan
kantor atau tersimpan rapi di lemari. Alat peraga IPA tidak perlu mahal,
kita bisa menemukannya di sekitar kita seperti kebun sekolah, sawah, sungai,
dan semua yang kita lihat di alam raya ini. Oleh karena itu tugas Penelitian Tindakan Kelas yang saya laksanakan
ini dengan cara menerapkan“ Penggunaan Alat Peraga Lingkungan Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa pada Kompetensi Dasar Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan atau
tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda di SD Negeri 3 Tarub Kecamatan
Tawangharjo Kabupaten Grobogan”.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 20 menyatakan
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-skurangnya tujuan pembelajaran , materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Permasalahannya dalam melakukan
proses pembelajaran siswa-siswi belum optimal , sehingga dalam pembelajaran hasilnya
dibawah KKM sekolah. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran penggunaan alat
peraganya belum optimal.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka
peneliti mencoba melakukan observasi hasil belajar siswa dengan tindak lanjut
memberikan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga alamiah yang mudah di
jumpai oleh anak-anak sehingga mampu mengexplore kemampuan dan daya ingat
siswa.
Alat peraga dalam mengajar memegang
peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar
IPA yang efektif (Sujana, 2002 : 99). “Dalam kaitannya untuk meningkatan hasil
belajar IPA, keberadaan alat peraga jelas mempunyai pengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Beberapa fungsi / manfaat alat peraga dalam pengajaran IPA,
yaitu :
a) Memperjelas
informasi atau pesan pembelajaran dalam pembelajaran IPA.
b) Memotivasi
belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
c) Memberi
variasi dalam pengajaran IPA.
Siswa lebih cepat dan mudah
memahami pelajaran materi pelajaran IPA.
Dengan
adanya alat peraga, anak-anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran dengan
gembira, sehingga minatnya dalam mempelajari IPA semakin besar. Anak akan
senang, terangsang, tertarik dan bersikap positif terhadap pengajaran IPA. Menurut Sujana, {2002: 99). banyak ragam
jenis alat peraga IPA yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran IPA di SD.
alat peraga dilihat dari jenis indera dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a) Media
audio, yaitu alat perga yang didengar
b) Media
visual, yaitu alat peraga yang dapat dilihat
c) Media
audio visual, yaitu alat peraga yang dapat didengar dan dilihat
Selain itu alat peraga berdasarkan dilihat dari
sumbernya dapat digolongkan menjadi dua yaitu: (a) Alat peraga alamiah (Natural),
yaitu alat peraga yang sesuai dengan benda aslinya di alam. (b) Alat peraga
buatan (Artificial), yaitu alat peraga hasil modifikasi atau meniru
benda aslinya.
Dalam belajar sangat diperlukanya aktivitas, tanpa
aktivitas kegiatan belajar dan mengajar tak mungkin berlangsung secara baik,
keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannya
selama proses pembelajaran. Menurut Rohani (2004) ”aktivitas belajar dilakukan
oleh aktivitas fisik dan psikis. Aktivitas fisik ialah peserta didik giat aktif
dengan anggota badan. Siswa mendengarkan, mengamati, menyelidiki, mengingat,
menguraikan dan sebagainya. Sedangkan aktivitas psikis adalah jiwanya, seperti
berpikir, mengingat dan lain-lain”. Menurut Oemar Hamalik (2001: 175)
”mengatakan penggunaan aktivitas besar nilainya dalam pembelajaran, sebab
dengan melakukan aktivitas pada proses belajar siswa dapat mencari pengalaman
sendiri, memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan siswa, siswa dapat bekerja
sama menrut minat dan kemampuannya sendiri, siswa dapat mengembangkan pemahaman
dan berfikir kritis, dapat mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa, suasana
belajar menjadi hidup sehingga kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran
menyenangkan bagi siswa”. Dengan demikian, aktivitas belajar yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa setelah
mengamati kegiatan pembelajaran yang di lakukan oleh guru dalam KBM, kemudian
siswa berlatih dengan alat peraga yang sama yang digunakan oleh guru. Indikator
keberhasilan aktivitas belajar dalam penelitian ini adalah
1) Kemauan siswa untuk menerima pelajaran sudah
menunjukkan peningkatan.
2) Perhatian siswa sudah baik dalam memperhatikan
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
3) Siswa aktif dalam pembelajaran.
Dua pertiga dari keseluruhan siswa sudah berani
mengajukan pertanyaan danb pendapat.
Menurut Oemar Hamalik, (2008:36)“Belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is difined
as the modification or strengthening of behavior through experience)”.
Menurut Slameto, (2003:2) “Berpendapat Secara psikologis belajar merupakan
suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”. Perubahan-perubahan tersebut
akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Winataputra (2002) “belajar adalah
proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan. Seseorang
dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif”. Contohnya : siswa
bertanya, siswa menjawab pertanyaan, siswa diskusi, dll. Sedangkan Surya
(2001), “berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh perilaku
secara keseluruhan. Proses perilaku tersebut meliputi beberapa pola dasar,
yaitu: generalisi, diskriminasi, pembentukan dan penghapusan”. Dari pendapat
para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan
yang sengaja dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan. Sebagai hasil latihan pengalaman individu sendiri
dalam interaksinya dengan lingkungan yang ditandai dengan adanya perubahan
tingkah laku.
Surya, (2001), ”berpendapat bahwa hasil belajar
ditandai dengan perubahan tingkah laku. Prinsip ini mengandung makna bahwa
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang meliputi semua aspek tingkah
laku dan bukan hanya satu atau dua saja. Perubahan tingkah laku meliputi
aspek-aspek kognitif, afektif”. Selama hasil proses pembelajaran belum baik,
latihan berbagai cara harus diupayakan agar membuahkan hasil yang baik. Hasil
proses pembelajaran tidak hanya mengenai kecerdasan (kognitif), tapi juga
kepribadian dan ketrampilan” Nasution, (2002). Dari uraian disimpulkan bahwa
hasil belajar merupakan suatu hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa
setelah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar tersebut diwujudkan
dalam bentuk nilai angka maupun huruf yang ditulis dalam buku laporan nilai
atau rapor yang diberikan setelah selesai mengikuti tes.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan
mulai dari perencanaan sampai dengan seminar hasil penelitian kurang lebih
empat bulan lebih. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis dan
Jumat karena disesuaikan jadwal pelajaran Kelas IV. Subjek penelitian dalam
penelitian tindakan ini adalah siswa-siswi SD Negeri 3 Tarub Kelas IV Tahun
Pelajaran 2015/2016 semester II. Subjek penelitian ini berjumlah 42 orang yang
terdiri dari laki-laki sebanyak 20 orang dan perempuan sebanyak 22 orang
Demikian mengenai contoh Artikel PTK Mapel IPA Sekolah Dasar dapat bermanfaat dalam penyusunan bapak/ibu
0 Response to "Contoh Artikel PTK Mapel IPA Sekolah Dasar"
Post a Comment